Lojikata, Samarinda – Di tengah ketidakpastian geopolitik dan bergelombangnya pasar energi global, datang kabar yang membangkitkan optimisme: Eni, perusahaan energi raksasa asal Italia, telah menyatakan kesiapan untuk menyuntikkan investasi senilai US$ 10 miliar atau sekitar Rp 150 triliun untuk menggali potensi gas alam lepas pantai Kalimantan Timur. Inisiatif ini menjadi penanda era baru energi di Indonesia, di mana keterlibatan investor global berani mengambil risiko di tengah badai ketidakstabilan dunia.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Bahlil Lahadalia, mengumumkan rencana masif ini saat membuka Musyawarah Daerah Golkar di Samarinda, pada 19 Juli 2025. Fokus dari investasi ini adalah pengembangan Blok Jangkrik dan Blok Merakes, dua ladang gas yang bersebelahan di perairan Selat Makassar, target utama produksi gas tersebut dijadwalkan mulai 2027.
Menurut Bahlil, gas dari kedua blok lepas pantai ini diperkirakan mampu memperkuat pasokan energi nasional baik untuk kebutuhan dalam negeri maupun ekspor. Portofolio investasi Eni tidak hanya memastikan pasokan baru, tetapi juga mempercepat arus ekonomi daerah, menghadirkan peluang lapangan kerja dan perputaran keuangan yang nyata di Kalimantan Timur.
Di tengah pergolakan pasar global, termask konflik geopolitik dan perang tarif, kedatangan Eni dianggap simbol durabilitas. “Masih ada perusahaan Eropa yang berani menanam investasi di Kaltim,” ujar Bahlil, menyoroti diplomasi proaktif pemerintah termasuk kompresi tarif ekspor ke AS dari 32% menjadi 19%.
Lebih jauh, pemerintah daerah diberi ruang peran strategis: Bahlil menyatakan akan meminta Eni untuk memberikan sebagian participating interest (PI) kepada Provinsi Kaltim. Langkah ini akan menaikkan persentase dana bagi hasil (DBH), memastikan keuntungan tidak hanya dinikmati pusat, tetapi juga dirasakan langsung oleh masyarakat lokal.
Investasi Eni bukan sekadar angka besar yang tercetak di laporan, ia adalah katalisator transformasi ekonomi wilayah. Dari kilang gas lepas pantai, tumbuh peluang kerja, teknologi, dan wilayah energi modern yang bisa berdampak jangka panjang. Tantangannya kini adalah memastikan jika proyek ini berjalan, bukan hanya produksi gas yang tumbuh, tetapi warga lokal benar-benar mendapatkan hasilnya, mulai dari lapangan kerja, keikutsertaan, hingga keterlibatan pengambilan keputusan. Bukan saatnya hanya menjadi tuan tanah di sana, tetapi juga menjadi bagian dari pendiri masa depan energi Indonesia. (IN/LJK)
Sumber: Republika https://ekonomi.republika.co.id/berita/szp21l370/eni-italia-investasi-rp-150-triliun-di-kaltim-produksi-gas-dimulai-2027