Lojikata, Samarinda – Selama ini banyak orang percaya bahwa otak manusia berhenti berkembang begitu usia merangkak tua, seolah kemampuan belajar dan beradaptasi akan layu bersama uban. Namun, sebuah studi terbaru dari para ilmuwan di Spanyol justru membalik keyakinan itu. Penelitian ini menunjukkan bahwa bahkan pada usia lanjut, otak manusia tetap memproduksi sel-sel saraf baru, sebuah bukti bahwa otak kita punya kemampuan regenerasi lebih besar daripada yang kita duga.
Maria Llorens-Martín, ahli saraf dari Universidad Autónoma de Madrid yang memimpin penelitian ini, mengatakan bahwa temuan mereka membuka cara pandang baru tentang penuaan otak. “Bahkan di usia 90-an, kita melihat adanya neurogenesis pertumbuhan sel-sel baru di hippocampus, area otak yang berperan penting untuk memori dan pembelajaran,” ujarnya. Llorens-Martín, yang telah lebih dari 15 tahun meneliti neurodegenerasi, menyebut temuan ini sebagai salah satu alasan kuat untuk terus merangsang otak dengan aktivitas yang sehat.
Dalam konteks Indonesia, temuan ini membawa pesan yang sangat relevan. Banyak masyarakat kita yang, setelah pensiun, cenderung mengurangi interaksi sosial, berhenti belajar hal baru, dan menyerahkan diri pada rutinitas pasif. Padahal, penelitian ini memberi alasan kuat untuk melawan kebiasaan itu, otak butuh terus “dilatih” lewat membaca, berdiskusi, belajar, bahkan sekadar berbincang dengan cucu atau belajar mengaji. Semua itu membantu mempertahankan dan memperkuat jalur-jalur saraf yang tetap tumbuh sepanjang hayat.
Lojikata melihat hasil riset ini sebagai pengingat: usia bukanlah alasan untuk berhenti belajar, apalagi berhenti hidup dengan gairah. Dalam budaya kita yang kaya akan tradisi lisan, cerita, dan interaksi komunal, Indonesia justru punya modal sosial besar untuk menjaga otak tetap aktif hingga usia senja, asalkan kita tidak lengah dan membiarkannya terperangkap dalam kesunyian. (DS/LJK)
Sumber: SciTechDaily https://scitechdaily.com/brain-cells-keep-growing-even-in-old-age-study-finds/