Lojikata, Samarinda – Di tengah terik mentari dan riuh semangat kompetisi yang tak pernah padam, Tennis Santai Club Tournament Volume 2 kembali digelar dengan semarak. Bertempat di Lapangan Tenis GOR Segiri Samarinda pada 18 hingga 20 Juli 2025, turnamen ini menjadi ajang pembuktian bahwa gairah tenis di Kalimantan Timur bukan sekadar wacana—tetapi nyata, hidup, dan terus bertumbuh.

Lebih dari 150 petenis dari berbagai klub di Samarinda dan sekitarnya memadati arena pertandingan, bersaing di dua kelas utama: Beginner dan Intermediate, baik putra maupun putri. Namun yang terasa lebih kuat dari sekadar angka peserta adalah semangat kebersamaan yang tumbuh di sela-sela pukulan forehand dan smash yang menghujam garis baseline.
Suasana kompetitif hadir, tentu. Tapi Tennis Santai bukan hanya tentang siapa menang atau kalah. Di sinilah para petenis muda berjumpa dengan nama-nama yang sudah lebih dulu mengayunkan raketnya di dunia olahraga ini. Di sinilah ajang santai itu bermetamorfosis menjadi ruang saling belajar, saling menyemangati, dan saling menumbuhkan.

Vivi Nurhaliza, petenis asal klub lokal Samarinda yang juga Bendahara Tenis Santai Club, mengungkapkan harapannya dengan mata berbinar, “Saya ingin turnamen ini terus berlanjut, tidak berhenti di sini. Karena dari sinilah kita bisa lihat bahwa tenis di Kaltim punya potensi luar biasa, tinggal kita rawat bersama.” Vivi sendiri baru dua tahun aktif bermain tenis, tapi sudah merasakan betapa besarnya dampak turnamen seperti ini bagi pengembangan mental tanding dan jejaring antarklub.
Bagi penyelenggara, Tennis Santai bukan semata turnamen biasa. Ia adalah jawaban atas kerinduan komunitas tenis akan ruang yang inklusif namun tetap kompetitif. Ruang yang memungkinkan siapa pun bagi pemula maupun yang sudah menguasai teknik-teknik lanjutan untuk tampil, berkembang, dan dihargai.

Dengan sambutan luar biasa dari peserta, penonton, hingga komunitas olahraga daerah, turnamen ini berhasil menjadi barometer baru geliat tenis di Kalimantan Timur. Tak heran jika harapan mulai dilayangkan agar edisi berikutnya tak hanya hadir tahun depan, tetapi juga meluas ke level regional, membawa nama Kaltim lebih tinggi di peta tenis nasional.
Samarinda mungkin belum menjadi episentrum tenis Indonesia. Tapi dengan dedikasi dan semangat yang membara seperti yang terlihat di Tennis Santai Club Tournament Volume 2, bukan tak mungkin dari sini, lahir juara-juara masa depan. Dan dari sini pula, tenis menjadi lebih dari sekadar olahraga tapi juga menjadi sebuah gerakan. (HTM/LJK)