Lojikata, Jakarta – Padel kini tak lagi mengenal batas usia dan sosial. Di Indonesia, olahraga ini menjelma menjadi tren, terutama dipicu oleh postingan para selebritas yang mengabadikan momen seru di lapangan menjadikan padel pembicaraan hangat di media sosial dalam beberapa bulan terakhir.
Awalnya ditemukan pada tahun 1969 oleh Enrique Corcuera di Acapulco, Meksiko. Ia menciptakan lapangan kecil dengan dinding agar bola tetap berada dalam area bermain, menggabungkan elemen squash dan tenis dalam satu permainan yang belum memiliki nama resmi saat itu.
Kemudian olahraga ini menarik perhatian Pangeran Alfonso de Hohenlohe dari Spanyol yang membawa konsepnya ke Marbella pada 1974. Di sanalah padel menjadi populer di Eropa, lalu merambat ke Argentina dan kawasan Amerika Latin. Federasi Padel Internasional resmi dibentuk pada 1992, menandai kelahiran struktur organisasi dan turnamen global padel.
Kini padel telah hadir lebih dari 90 negara, dimainkan oleh puluhan juta orang, dengan lebih dari 3.200 klub dibuka hanya pada 2024 dan proyeksi mencapai ratusan ribu lapangan pada pertengahan dekade ini.
Permainan ini dimainkan secara dominan dalam format ganda. Lapangan berdimensi 10 × 20 meter dikelilingi dinding kaca atau kawat yang memungkinkan bola memantul dan tetap berada dalam permainan. Servis dilakukan secara underarm dari bawah pinggang setelah bola memantul, sementara sistem skor mengikuti pola tenis tradisional. Peralatan khas seperti raket padat tanpa senar dan bola tekanan rendah menambah identitas unik permainan.
Fenomena ini makin berkembang di Indonesia sejak sekitar tahun 2020, tetapi ledakan popularitas terjadi pada 2025. Banyak klub di kota besar seperti Jakarta dan Bali bermunculan, dan minat tumbuh karena faktor sosial, inklusifitas, dan visual estetika yang viral di media sosial. Padel sudah dianggap sebagai olahraga gaya hidup yang menyatukan komunitas olahraga, bisnis, dan hiburan selebritas.
Padel telah melampaui batas sekadar olahraga, menjadi simbol transformasi sosial dan estetis. Ia menunjukkan bahwa sebuah pola permainan sederhana bisa berevolusi menjadi fenomena budaya global. Dari halaman pribadi di Acapulco ke lapangan kota besar di Indonesia, padel menghubungkan masa lalu inovatif dengan masa kini yang viral. Ketika budaya olahraga menjadi bagian dari identitas visual dan sosial publik, padel lahir bukan hanya sebagai olahraga baru, tetapi sebagai rasa kebersamaan global yang menyenangkan. (IN/LJK)
Sumber: CNN Indonesia https://www.cnnindonesia.com/olahraga/20250725180653-182-1255014/edusports-sejarah-padel-olahraga-yang-sedang-viral