Lojikata, Flores Timur, NTT – Langit Timur Flores tiba-tiba memancarkan kilat yang membelah malam. Bukan dari awan hujan, tetapi dari tubuh Gunung Lewotobi yang sedang bergolak. Di tengah letusan yang dramatis, kilatan petir menyala seperti panggung alam yang penuh makna. Bagi masyarakat di sekitar kaki gunung, ini bukan pertama kalinya mereka menyaksikan fenomena ganjil tersebut. Namun, pertanyaan tetap menggantung: mengapa letusan gunung bisa memanggil petir?
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) akhirnya angkat bicara. Mereka menyebutkan bahwa petir dalam letusan gunung api adalah fenomena yang dikenal sebagai “volcanic lightning” atau petir vulkanik. Peristiwa ini terjadi ketika material vulkanik seperti abu, gas, dan partikel debu dilontarkan ke udara dengan kecepatan tinggi, menimbulkan gesekan dan membentuk muatan listrik di atmosfer.
Berita Terkait
Irwan Meilano, Kepala PVMBG yang juga seorang ahli geodesi lulusan ITB, menjelaskan bahwa muatan listrik terbentuk akibat gesekan antar partikel material vulkanik dalam kolom letusan. “Jika kondisi atmosfer mendukung, maka muatan tersebut dapat melepaskan energi dalam bentuk kilat,” ujarnya. Fenomena ini, menurut Irwan, justru menjadi penanda adanya letusan eksplosif yang intens.
Gunung Lewotobi Laki-laki yang saat ini sedang mengalami peningkatan aktivitas, menciptakan awan abu setinggi lebih dari satu kilometer. Petir-petir yang muncul menjadi bagian dari narasi geologis yang sangat kompleks, yang tak hanya menampilkan keindahan namun juga potensi bahaya besar.
PVMBG mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan mengikuti perkembangan aktivitas vulkanik melalui jalur informasi resmi. Sementara itu, langit di atas Gunung Lewotobi masih menyimpan kilat yang tak hanya menyala dalam gelap, tetapi juga menyinari pengetahuan manusia tentang dahsyatnya energi bumi. (IN/LJK)
Sumber: Detik.com https://www.detik.com/bali/nusra/d-8041337/misteri-petir-saat-erupsi-gunung-lewotobi-ini-penjelasan-pvmbg