Lojikata, Jakarta – Setelah sebelas hari penuh gemerlap otomotif dan parade inovasi kendaraan listrik, Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2025 resmi ditutup. Pameran otomotif terbesar di Tanah Air ini digelar di ICE BSD City, Tangerang Selatan, sejak 24 Juli hingga 4 Agustus. Tahun ini, GIIAS mencatat peningkatan signifikan dari sisi pengunjung, meski capaian transaksi masih dibayangi tantangan daya beli masyarakat.
“Jumlah pengunjung meningkat jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Kami lihat animo masyarakat masih sangat tinggi terhadap dunia otomotif,” ungkap Kukuh Kumara, Sekretaris Umum Gaikindo, saat memberikan keterangan kepada media. Kukuh, yang telah lama berkecimpung dalam dinamika kebijakan industri kendaraan bermotor nasional, menggarisbawahi pentingnya momentum ini sebagai indikasi bahwa publik masih haus akan inovasi otomotif, meskipun belum tentu siap secara finansial untuk membeli kendaraan baru.
Peningkatan jumlah pengunjung ini dipandang sebagai bukti bahwa GIIAS tetap menjadi barometer utama perkembangan industri otomotif di Indonesia. Namun, Kukuh menyoroti satu fenomena yang kerap muncul dalam setiap edisi pameran otomotif: banyaknya pengunjung yang datang hanya untuk melihat-lihat, tanpa niat melakukan pembelian. Dalam istilah khas Gaikindo, mereka disebut sebagai “rojali” (rombongan yang hanya lihat-lihat).
“Kami berharap pengunjung tidak hanya datang untuk rojali. Semoga setelah melihat langsung produk, mencoba mobil di test drive, dan memahami teknologi baru, mereka juga punya keinginan untuk beli,” kata Kukuh. Ia menambahkan bahwa faktor daya beli menjadi tantangan besar tahun ini, mengingat kondisi ekonomi yang belum sepenuhnya pulih dan sejumlah tekanan harga yang masih membayangi kelas menengah.
GIIAS tahun ini diikuti oleh lebih dari 50 merek otomotif dari berbagai segmen, dari kendaraan konvensional hingga mobil listrik dan hybrid. Kehadiran berbagai model terbaru, termasuk kendaraan elektrifikasi dengan harga lebih terjangkau, menjadi salah satu daya tarik utama. Namun, Gaikindo belum merilis data resmi soal total transaksi atau jumlah Surat Pemesanan Kendaraan (SPK) yang terjadi sepanjang pameran.
Meski demikian, Gaikindo tetap optimis bahwa GIIAS 2025 akan memberikan dampak positif bagi industri dalam jangka menengah. Peningkatan pengunjung dianggap sebagai sinyal awal kebangkitan minat masyarakat terhadap pembelian kendaraan, terutama di tengah kampanye percepatan transisi energi melalui kendaraan listrik.
Dalam konteks yang lebih luas, GIIAS tahun ini menunjukkan bahwa industri otomotif Indonesia sedang berdiri di persimpangan penting: antara kebutuhan pasar untuk kendaraan yang lebih hemat dan ramah lingkungan, dan kemampuan daya beli konsumen yang masih tertahan. Masa depan industri ini tidak hanya ditentukan oleh teknologi, tetapi juga oleh strategi insentif, keberlanjutan, dan adaptasi terhadap perubahan sosial ekonomi yang lebih luas. (HTM/LJK)
Sumber: DetikOto https://oto.detik.com/berita/d-8042113/pameran-giias-2025-ditutup-jumlah-pengunjung-diklaim-naik