Lojikata, Nusantara – Pembangunan Istana Wakil Presiden (Wapres) di Ibu Kota Nusantara (IKN) kini telah mencapai titik signifikan: sekitar 50% progres fisik proyek telah diselesaikan, dengan struktur utama telah berdiri dan pengerjaan arsitektural semakin dirampungkan.
Istana yang dirancang oleh SHAU Architects ini, selain sebagai kantor dan kediaman resmi Wapres Gibran Rakabuming Raka, juga dirancang secara cermat untuk berintegrasi dengan keamanan tinggi. Salah satu elemen unggulannya adalah pemasangan kaca antipeluru, yang saat ini mencapai sekitar 22–50% dari keseluruhan material, tergantung sumbernya. Pengaplikasian keamanan canggih ini menjadi perlu mengingat bangunan ini merupakan simbol negara dan pusat aktivitas pemerintahan.
Secara desain, Istana Wapres menerapkan filosofi “Huma Betang Umai”, rumah panjang ibu dalam kearifan lokal suku Dayak yang mencerminkan peran pengayom dan keberlanjutan. Arsitekturnya pun mengedepankan pendekatan tropis kontemporer, hemat energi, dan organik menggabungkan estetika yang modern dengan kelestarian lingkungan.
Integrasi Estetika, Fungsi, dan Identitas
Bangunan ini bukan hanya megah secara visual, tetapi juga sarat makna. Dari pagu anggaran yang mencapai Rp 1,7 triliun, kompleks Istana Wapres akan mencakup kantor, kediaman, sekretariat, mes Paspampres, fasilitas pendukung seperti helipad, dan penataan kawasan sekitar.
Wapres Gibran sendiri aktif memantau setiap proses, dengan pesannya yang jelas agar pembangunan tepat waktu dan tetap menjunjung tinggi kualitas, termasuk tata lanskap estetika seperti penanaman pohon beringin sebagai simbol kekuatan dan ketahanan.
Apa yang sedang dibangun di IKN bukan hanya istana, tetapi representasi masa depan pemerintahan yang bermakna, antara ketegasan fungsi dan keindahan identitas. Kaca antipeluru bukan sekadar perlindungan fisik, melainkan simbol negara yang tangguh. Filosofi “Huma Betang Umai” mengikat kota baru ini pada akar budaya Nusantara, seolah mengatakan: istana ini adalah ibu kota, dan rakyat adalah anak-anaknya.
Jika desainisme dan keamanan membentuk fasad, maka filosofi dan estetika membentuk jiwa. Ketika proyek memasuki bulan akhir, harapan terbesar adalah IKN bukan hanya sibuk menyelesaikan lantai demi lantai, tetapi juga menyelesaikan cerita bagaimana sebuah ibu kota dibangun dengan kepekaan estetika dan keteguhan identitas. (IN/LJK)
Sumber: Kompas.com https://ikn.kompas.com/read/2025/08/05/091427387/sudah-separuh-jadi-istana-wapres-di-ikn-dilengkapi-kaca-antipeluru?page=all