Lojikata, Samarinda – Di tengah pembangunan pesat di Kalimantan Timur, muncul satu suara tegas yang tak boleh diabaikan: akses internet adalah hak dasar, bukan sekadar kemewahan kota besar. Gubernur Kaltim, Rudy Mas’ud, menyuarakan hal ini dengan lantang saat kunjungannya ke wilayah pedalaman, termasuk Kutai Timur, Berau bagian utara, dan daerah perbatasan seperti Penajam Paser Utara, Paser, serta Kutai Barat dan Mahakam Ulu.
Menurut Rudy, ketiadaan sinyal tak hanya mempersulit komunikasi, tapi juga menahan laju digitalisasi, sebuah pondasi penting Asta Cita Presiden Prabowo Subianto untuk pemerataan pembangunan nasional. “Intinya bagaimana kegiatan digitalisasi bisa terkoneksi kepada warga Kaltim tanpa terkecuali,” tegasnya penuh tekad.
Gubernur kemudian menyoroti metode cerdas pengadaan jaringan. Ia mendorong Telkom memanfaatkan kabel fiber optik milik PLN sebagai jalur alternatif yang efektif dan efisien, lebih hemat dibandingkan membangun menara BTS yang mahal. Dengan demikian, desa-desa terpencil pun bisa menikmati layanan internet dan WhatsApp tanpa bergantung pada GSM.
Rudy juga menyampaikan harapan agar provider dan pemda bekerja sinergis, Telkom, PLN, dan Iconplus, bahkan Comtelindo diminta mempercepat jangkauan ke desa-desa yang masih blank spot. Faktanya, meskipun seluruh kecamatan telah dilalui kabel FO, puluhan desa seperti di Kutai Timur masih tertinggal, 37 desa belum terjangkau internet dari total 140 desa, dan sekitar 64 telah masuk dalam jaringan Gratispol sejauh ini.
Permintaan Gubernur Rudy Mas’ud bukan sekadar retorika, melainkan panggilan strategis. Menjembatani kesenjangan digital berarti membuka kesempatan bagi anak-anak desa mengakses pendidikan daring, petani terhubung ke pasar, serta masyarakat adat menjaga komunikasi dan budaya. Ketika internet dibawa ke jantung hutan dan pegunungan, Kaltim bukan lagi terpojok, melainkan berjalan selangkah lebih dekat menuju pembangunan yang inklusif, maju, dan berkelanjutan. (IN/LJK)
Sumber: ANTARA News https://kaltim.antaranews.com/berita/242665/gubernur-kaltim-desak-telkom-sediakan-internet-di-wilayah-pedalaman