Lojikata, Samarinda – Sebuah penemuan spektakuler kembali mengguncang dunia arkeologi. Tim peneliti internasional mengungkap keberadaan “dunia yang hilang” berusia sekitar 3.500 tahun yang tersembunyi di bawah permukaan Laut Utara, tepatnya di kawasan pesisir Belanda, Jerman, dan Denmark saat ini.
Fragmen kota purba ini, yang terkubur selama ribuan tahun, diduga merupakan bagian dari lanskap Doggerland, wilayah daratan luas yang pernah menghubungkan Inggris dengan daratan Eropa sebelum tenggelam akibat kenaikan permukaan laut pasca-Zaman Es.

Dalam laporan resmi yang diterbitkan, para arkeolog menemukan bekas-bekas pemukiman, artefak berburu, dan pola-pola lanskap yang menunjukkan adanya kehidupan manusia prasejarah dengan tingkat organisasi sosial yang jauh lebih maju daripada yang selama ini diperkirakan.
“Temuan ini membuka kotak pandora baru tentang sejarah peradaban di Eropa Utara. Doggerland ternyata bukan sekadar daratan kosong, melainkan sebuah ekosistem budaya dengan aktivitas manusia yang dinamis,” kata salah satu arkeolog senior yang memimpin penelitian.
Penemuan ini diyakini dapat mengubah paradigma tentang cara manusia kuno beradaptasi terhadap perubahan iklim dan bencana alam. Lebih jauh lagi, studi lanjutan diharapkan memberikan wawasan berharga tentang kemampuan bertahan hidup dan desain komunitas yang resilien, sebuah pelajaran strategis yang relevan juga bagi masa kini. (DS/LJK)