Rabu, 24 September 2025
Lojikata
  • Beranda
  • Kaltim
    • Samarinda
    • Balikpapan
    • Bontang
    • Berau
    • Kukar
    • Kutim
    • Kubar
    • PPU
    • Paser
    • Mahulu
  • Nasional
  • Dunia
  • Advertorial
  • Topik
    • Sosial
    • Ekonomi
    • Kesehatan
    • Hiburan
    • Olahraga
    • Otomotif
    • Teknologi
  • Beranda
  • Kaltim
    • Samarinda
    • Balikpapan
    • Bontang
    • Berau
    • Kukar
    • Kutim
    • Kubar
    • PPU
    • Paser
    • Mahulu
  • Nasional
  • Dunia
  • Advertorial
  • Topik
    • Sosial
    • Ekonomi
    • Kesehatan
    • Hiburan
    • Olahraga
    • Otomotif
    • Teknologi
No Result
View All Result
Lojikata
Beranda Dunia

Arkeolog Temukan “Dunia yang Hilang” Berusia 3.500 Tahun, Tersembunyi di Bawah Laut

11 Juli 2025
pemandangan-zona-arkeologi-di-provinsi-barranca-utara-saat-para-arkeolog-pada-hari-kamis-mengungkap-sebuah-kota-berusia-3500-tahun

Foto Zona Arkeologi (Caral Archaeological Zone/Handout via Reuters)

Lojikata, Samarinda – Sebuah penemuan spektakuler kembali mengguncang dunia arkeologi. Tim peneliti internasional mengungkap keberadaan “dunia yang hilang” berusia sekitar 3.500 tahun yang tersembunyi di bawah permukaan Laut Utara, tepatnya di kawasan pesisir Belanda, Jerman, dan Denmark saat ini.

Fragmen kota purba ini, yang terkubur selama ribuan tahun, diduga merupakan bagian dari lanskap Doggerland, wilayah daratan luas yang pernah menghubungkan Inggris dengan daratan Eropa sebelum tenggelam akibat kenaikan permukaan laut pasca-Zaman Es.

Berita Terkait

$135 Miliar dalam Setengah Tahun: Bencana Alam Tak Lagi Statistik, Tetapi Tagihan Nyata untuk Dunia

Aliansi yang Dikompromikan: AS-UE Setujui Tarif 15 %, Eropa Biayai Energi dan Investasi Triliunan Dolar

Foto Zona Arkeologi (Caral Archaeological Zone/Handout via Reuters)
Foto Zona Arkeologi (Caral Archaeological Zone/Handout via REUTERS)

Dalam laporan resmi yang diterbitkan, para arkeolog menemukan bekas-bekas pemukiman, artefak berburu, dan pola-pola lanskap yang menunjukkan adanya kehidupan manusia prasejarah dengan tingkat organisasi sosial yang jauh lebih maju daripada yang selama ini diperkirakan.

“Temuan ini membuka kotak pandora baru tentang sejarah peradaban di Eropa Utara. Doggerland ternyata bukan sekadar daratan kosong, melainkan sebuah ekosistem budaya dengan aktivitas manusia yang dinamis,” kata salah satu arkeolog senior yang memimpin penelitian.

Penemuan ini diyakini dapat mengubah paradigma tentang cara manusia kuno beradaptasi terhadap perubahan iklim dan bencana alam. Lebih jauh lagi, studi lanjutan diharapkan memberikan wawasan berharga tentang kemampuan bertahan hidup dan desain komunitas yang resilien, sebuah pelajaran strategis yang relevan juga bagi masa kini. (DS/LJK)

Tags: DuniaEropaGeologiLingkungan

Berita Terkini

Prancis Allenya Utang: Tiap Detik Tambah Rp94,7 Juta, Alarm Defisit Gema Keras

9 Agustus 2025

$135 Miliar dalam Setengah Tahun: Bencana Alam Tak Lagi Statistik, Tetapi Tagihan Nyata untuk Dunia

8 Agustus 2025

Berita Populer

Di Antara Warisan Perang dan Realitas Ekonomi: Generasi Muda Korsel Melepaskan Mimpi Reunifikasi

Di Antara Warisan Perang dan Realitas Ekonomi: Generasi Muda Korsel Melepaskan Mimpi Reunifikasi

4 Agustus 2025
Langit Jadi Jalan Harapan: Kenapa Mesir Memilih Udara untuk Bantuan ke Gaza

Langit Jadi Jalan Harapan: Kenapa Mesir Memilih Udara untuk Bantuan ke Gaza

2 Agustus 2025
Program Makan Bergizi Gratis: Simulasi Perang di Masa Damai

Program Makan Bergizi Gratis: Simulasi Perang di Masa Damai

15 Agustus 2025
Tentang Kami
Redaksi
Pedoman Media Siber
Kebijakan Redaksi
Iklan & Kerja Sama
© 2025 Lojikata Media Pratama | Hak cipta dilindungi undang-undang
  • Beranda
  • Kaltim
    • Samarinda
    • Balikpapan
    • Bontang
    • Berau
    • Kukar
    • Kutim
    • Kubar
    • PPU
    • Paser
    • Mahulu
  • Nasional
  • Dunia
  • Advertorial
  • Topik
    • Sosial
    • Ekonomi
    • Kesehatan
    • Hiburan
    • Olahraga
    • Otomotif
    • Teknologi

© 2025 LOJIKATA Media Pratama | Hak cipta dilindungi undang-undang