Lojikata, Tangerang – GIIAS 2025 telah menutup tirainya di ICE BSD City, Tangerang, namun semangatnya tak berhenti di sana. Pameran terbesar otomotif Indonesia ini melanjutkan The Series-nya ke empat kota besar lain, menyebarkan resonansi inovasi ke Surabaya, Semarang, Bandung, dan Makassar. Ini bukan sekadar roadshow, melainkan upaya mendekatkan teknologi, estetika, dan aksesibilitas otomotif ke berbagai penjuru negeri.
Rangkaian pameran otomotif berskala internasional GIIAS 2025 akan menjangkau berbagai kota besar di Indonesia setelah digelar perdana di BSD, Tangerang. Setelah suksesnya penyelenggaraan di ibu kota provinsi Banten, agenda berikutnya akan berlangsung di Surabaya, tepatnya pada 27 hingga 31 Agustus 2025 di Grand City Convex. Kota pahlawan ini menjadi pintu gerbang GIIAS merambah Indonesia timur.
Lalu, tongkat estafet pameran akan berlanjut ke Semarang. Ibukota Jawa Tengah ini dijadwalkan menggelar GIIAS pada 24 hingga 28 September 2025 di Muladi Dome, sebuah lokasi yang kian meneguhkan peran strategis kota tersebut dalam perkembangan industri otomotif nasional.
Selanjutnya, Bandung sebagai pusat kreativitas dan gaya hidup modern di Jawa Barat akan menjadi tuan rumah GIIAS dari 1 hingga 5 Oktober 2025. Bertempat di Sudirman Grand Ballroom, kota ini akan menyuguhkan paduan antara teknologi kendaraan mutakhir dan tren otomotif terkini di tengah atmosfer kota yang dinamis.
Rangkaian pameran akan ditutup di Makassar, kota terbesar di Indonesia timur. Dari tanggal 5 hingga 9 November 2025, Summarecon Mutiara Makassar akan menjadi panggung bagi industri otomotif untuk memperkenalkan produk unggulan kepada masyarakat Sulawesi Selatan dan sekitarnya. Dengan keterlibatan empat kota besar ini, GIIAS 2025 berkomitmen menjangkau lebih luas segmen pasar dan mendekatkan inovasi otomotif kepada seluruh lapisan masyarakat.
GIIAS bukan lagi sekadar pameran di satu titik. Transformasinya menjadi rangkaian acara yang menjangkau kota-kota penting Indonesia menegaskan dua hal: pertama, otomotif adalah industri yang tak hanya tentang kendaraan, tapi juga tentang budaya mobilitas; kedua, GIIAS telah menjadi jaringan nasional, menyambungkan pulau-pulau, pelaku usaha, dan masyarakat dari Sumatera hingga Sulawesi.
Ketika teknologi terbaru dipamerkan di Surabaya, lalu dibawa ke Semarang, Bandung, dan Makassar, itu bukan sekadar strategi pasar. Ini adalah permintaan untuk menjadikan inovasi sebagai bagian dari identitas kota, dengan harapan pertumbuhan ekonomi merata, bukan terkonsentrasi. (IN/LJK)
Sumber: Tempo https://www.tempo.co/ekonomi/setelah-di-bsd-giias-2025-akan-berlangsung-di-empat-kota-ini-2054445