Lojikata, Samarinda – Debat publik kedua pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Kalimantan Timur berlangsung pada Minggu malam, 3 November 2024. Mengangkat tema “Tata Kelola Pemerintahan dan Pemberdayaan Masyarakat”, debat ini diwarnai adu data, saling sindir, dan serangan satu sama lain.
Keterbukaan Informasi Publik
Panelis menyatakan bahwa meski Kaltim masuk kategori “informatif”, akses warga terhadap data publik khususnya soal tata kelola sumber daya alam masih terbatas. Rudy Mas’ud–Seno Aji (Paslon 02) mengusulkan aplikasi Sakti untuk akses izin dan data provinsi secara transparan. Isran Noor–Hadi Mulyadi (Paslon 01) mengklaim Kaltim saat ini berada di peringkat ke-8 nasional untuk keterbukaan informasi publik dan berjanji terus meningkat.
Angka Survei Integritas
Soal Survei Penilaian Integritas (SPI) KPK tahun 2023 yang mencatat skor kerawanan korupsi Kaltim di 72,71, kembali memicu ketegangan. Paslon 01 menekankan tidak ada OTT langsung yang menimpa Pemprov Kaltim dalam masa jabatan mereka, kecuali kasus di Penajam Paser Utara terkait adik Paslon 02. Rudy membalas dengan menyebut Kepala Dinas ESDM pernah diproses hukum, lalu mempromosikan aplikasi Sakti sebagai media pengawasan publik.
Isu Gender dan Kekerasan Anak
Panelis menunjukkan rendahnya Indeks Pembangunan Gender (IPG) Kaltim pada peringkat ke-32 nasional dan peningkatan kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak. Seno Aji menyebut akan membentuk satgas dan aplikasi Sakti untuk perlindungan inklusif. Hadi Mulyadi menyoroti pencapaian penempatan perempuan di eselon II dua dari enam Sekda perempuan nasional berasal dari Kaltim sebagai bukti komitmen kesetaraan gender.
Pelibatan Penyandang Disabilitas
Meskipun telah ada Perda tentang perlindungan dan pemenuhan hak penyandang disabilitas, aksesibilitas di lapangan masih belum merata. Hadi menyatakan akan mengadaptasi bangunan lama untuk ramah disabilitas dan melanjutkan pendidikan guru inklusif. Seno menyoroti minimnya SLB dan janji menyediakan sekolah dasar inklusif dengan pendamping khusus.
Debat “Jebakan” Program Pendidikan
Rudy menantang Isran memilih antara program beasiswa atau paket pendidikan gratis hingga S3. Isran menjawab dengan menegaskan komitmen pada program Beasiswa Kaltim Tuntas dan rencana menaikkan anggarannya. Rudy menyayangkan masih banyak silpa yang lebih baik dimanfaatkan untuk pendidikan gratis. (IN/LJK)