Rabu, 24 September 2025
Lojikata
  • Beranda
  • Kaltim
    • Samarinda
    • Balikpapan
    • Bontang
    • Berau
    • Kukar
    • Kutim
    • Kubar
    • PPU
    • Paser
    • Mahulu
  • Nasional
  • Dunia
  • Advertorial
  • Topik
    • Sosial
    • Ekonomi
    • Kesehatan
    • Hiburan
    • Olahraga
    • Otomotif
    • Teknologi
  • Beranda
  • Kaltim
    • Samarinda
    • Balikpapan
    • Bontang
    • Berau
    • Kukar
    • Kutim
    • Kubar
    • PPU
    • Paser
    • Mahulu
  • Nasional
  • Dunia
  • Advertorial
  • Topik
    • Sosial
    • Ekonomi
    • Kesehatan
    • Hiburan
    • Olahraga
    • Otomotif
    • Teknologi
No Result
View All Result
Lojikata
Beranda Dunia

Ekstrem Tanpa Ampun: Banjir Bandang di India, 4 Tewas dan 100 Hilang

7 Agustus 2025

Banjir di India (Sumber: Reuters)

Lojikata, Jakarta – Ketika hujan ekstrem membelah langit Uttarakhand, India, alam menampilkan sisi paling ganasnya. Sebuah cloudburst, hujan deras lokal yang tiba-tiba, meluncurkan banjir bandang ke lembah pegunungan yang rindang. Di Desa Dharali, aliran air dan lumpur menghantam tanpa ampun pada 5 Agustus 2025, menyebabkan empat orang tewas dan sekitar 100 lainnya hilang di tengah reruntuhan yang mengubur rumah dan harapan. Tim penyelamat pun merespons dengan skala darurat, seolah tengah menghadapi medan perang alam.

Fenomena cuaca seperti ini bukan sekadar kejadian langka. Di pantai Himalaya yang rapuh, cloudburst telah menjadi alarm alam: hujan ekstrem yang menuntut kesiapsiagaan komunitas lebih dari retorika mitigasi sementara.

Berita Terkait

Pemkot Samarinda Percepat Penanganan Banjir Wali Kota Tinjau Lokasi Rawan Genangan

Saat Warga dan Tentara Bersatu: Ribuan Bahu Membahu Bangun Kembali Spanyol Timur

Empat jiwa yang hilang bukan sekadar statistik. Mereka adalah warga, peziarah, atau buruh yang tersedak oleh kekuatan alam yang tak terduga. Dan di sinilah letak pelajaran penting: ketika pembangunan tak selaras dengan mitigasi risiko, tragedi bukan soal “jika”, melainkan “kapan”.

Kasus ini menuntut perspektif baru, bahwa keterbukaan data, kesiapsiagaan lokal, dan peta risiko yang jelas bukan barang mewah, tetapi fondasi kewaspadaan. Alam tak bisa dicakup sistem, tetapi kelalaian manusianya bisa dibayar dengan korban nyata. (IN/LJK)


Sumber: CNBC Indonesia https://www.cnbcindonesia.com/news/20250806125256-4-655552/hujan-ekstrem-picu-banjir-bandang-makan-korban-jiwa-ratusan-hilang

Tags: BanjirIndia

Berita Terkini

Program Makan Bergizi Gratis: Simulasi Perang di Masa Damai

Program Makan Bergizi Gratis: Simulasi Perang di Masa Damai

15 Agustus 2025

Prancis Allenya Utang: Tiap Detik Tambah Rp94,7 Juta, Alarm Defisit Gema Keras

9 Agustus 2025

Berita Populer

Di Antara Warisan Perang dan Realitas Ekonomi: Generasi Muda Korsel Melepaskan Mimpi Reunifikasi

Di Antara Warisan Perang dan Realitas Ekonomi: Generasi Muda Korsel Melepaskan Mimpi Reunifikasi

4 Agustus 2025
Langit Jadi Jalan Harapan: Kenapa Mesir Memilih Udara untuk Bantuan ke Gaza

Langit Jadi Jalan Harapan: Kenapa Mesir Memilih Udara untuk Bantuan ke Gaza

2 Agustus 2025
Program Makan Bergizi Gratis: Simulasi Perang di Masa Damai

Program Makan Bergizi Gratis: Simulasi Perang di Masa Damai

15 Agustus 2025
Tentang Kami
Redaksi
Pedoman Media Siber
Kebijakan Redaksi
Iklan & Kerja Sama
© 2025 Lojikata Media Pratama | Hak cipta dilindungi undang-undang
  • Beranda
  • Kaltim
    • Samarinda
    • Balikpapan
    • Bontang
    • Berau
    • Kukar
    • Kutim
    • Kubar
    • PPU
    • Paser
    • Mahulu
  • Nasional
  • Dunia
  • Advertorial
  • Topik
    • Sosial
    • Ekonomi
    • Kesehatan
    • Hiburan
    • Olahraga
    • Otomotif
    • Teknologi

© 2025 LOJIKATA Media Pratama | Hak cipta dilindungi undang-undang