Lojikata, Samarinda – Indonesia kembali menjadi sorotan global dalam Digital Report 2025 oleh We Are Social sebuah cerminan tajam tentang bagaimana masyarakat kita hidup dan bernapas melalui layar. Data terbaru menunjukkan bahwa dari 286 juta penduduk, lebih dari separuhnya kini aktif bermedia sosial.
Platform seperti WhatsApp, Instagram, Facebook, dan TikTok bukan sekadar alat komunikasi, tetapi telah menjadi ruang sosial utama, kanal berita favorit, dan bahkan etalase gaya hidup.
Menurut survei We Are Social per Februari 2025, WhatsApp menduduki puncak dengan penetrasi 91,7%, diikuti Instagram (84,6%), Facebook (83%), dan TikTok (77,4%)
Ini bukan angka semata, melainkan gambaran bahwa terutama Gen Z dan milenial kini menjalani keseharian mereka dalam ekosistem digital yang intens dan multi-platform.
Fenomena ini tercermin dalam kebiasaan kita sehari-hari: mengobrol keluarga lewat WhatsApp, mendapatkan inspirasi gaya hidup dari Instagram, menyelami informasi dan hiburan lewat Facebook, dan, yang paling cepat berkembang, konsumsi konten melalui TikTok.
Lojikata mencermati, pergeseran kebiasaan ini bukan sekadar refleksi teknologi, tetapi juga mentalitas digital yang semakin adaptif dan ekspresif. TikTok, misalnya, telah tumbuh dari 11% menjadi 77% user aktif dalam 4 tahun terakhir, menjadi tempat Gen Z mencari inspirasi, hiburan, bahkan wacana sosial.
Tentunya ini membuka peluang dan tantangan untuk brand dan institusi pemerintah yang ingin membangun narasi digital yang relevan, otentik, dan bermakna.
Dari sudut pandang industri, tren ini membuka pintu bagi social commerce, kampanye digital kreatif, dan penggunaan influencer yang benar-benar merefleksikan nilai-nilai lokal. Akan tetapi, tantangan seperti mis/disinformasi, privasi, dan kesehatan digital (digital well‑being) juga hadir sebagai bayang-bayang yang perlu disikapi berimbang. (DS/LJK)
Sumber: We Are Social & DataReportal – Digital 2025 report (February 2025): Indonesia Social Media Usage