Lojikata, Balikpapan – Balikpapan kembali diselimuti duka ketika api melahap kawasan padat di RT 53, Gang Tirta Sari, Gunung Sari Ilir. Malam yang biasanya hanya diterangi lampu jalan, Sabtu itu berubah menjadi merah menyala, ketika si jago merah memanjat atap rumah-rumah warga, memaksa mereka berlarian keluar hanya dengan pakaian di badan. Video amatir warga yang viral di media sosial menunjukkan detik-detik dramatis: percikan api yang membesar, asap tebal mengepul, dan jeritan meminta tolong bercampur suara sirene pemadam kebakaran yang terlambat menembus gang-gang sempit.
Laporan terbaru dari Tribun Kaltim menyebutkan bahwa kebakaran ini membakar lima rumah dan dua barakan, meninggalkan 21 jiwa kehilangan tempat tinggal. Api yang mulai sekitar pukul 21.00 WITA diduga berasal dari korsleting listrik, seperti juga disampaikan oleh Ketua RT setempat, Sugeng Riyadi, yang tampak berada di lokasi sejak awal hingga padam. “Kami sudah lakukan yang kami bisa. Api terlalu cepat. Yang penting semua selamat,” katanya, dengan wajah yang jelas masih dipenuhi asap dan debu, tapi juga penuh keteguhan.
Sumber dari Koran Kaltim sebelumnya menegaskan fakta yang sama: akses jalan yang sempit dan jarak antar rumah yang rapat membuat proses pemadaman berlangsung lama dan sulit. Kedua laporan ini, dari Koran Kaltim dan Tribun Kaltim, menggambarkan peristiwa dari dua sisi yang saling melengkapi: yang satu dengan angka, yang lain dengan momen visual yang viral dan mengguncang publik.
Bagi masyarakat Indonesia, peristiwa semacam ini menyentuh urat kebiasaan kita yang sudah lama teruji: gotong royong muncul begitu spontan. Dalam video yang beredar, terlihat ibu-ibu menyeret ember, anak-anak muda menarik selang air seadanya, dan para tetangga membuka pintu bagi korban untuk berlindung. Api yang membakar rumah-rumah mereka, secara ironis, juga membakar solidaritas yang sudah lama menjadi identitas kita.
Lojikata mencatat, viralnya peristiwa ini bukan sekadar tontonan untuk disebarkan, melainkan juga panggilan bagi pemerintah kota dan masyarakat untuk lebih serius dalam mitigasi kebakaran di kawasan padat. Gang sempit, kabel yang kusut, dan minimnya hydrant adalah masalah lama yang kini kembali menagih solusi. Langit merah di Gunung Sari Ilir tidak hanya menerangi malam itu, tetapi juga menerangi kewajiban kita untuk berbuat lebih baik. (DS/LJK)
Sumber: Koran Kaltim https://korankaltim.com/read/balikpapan/80255/kebakaran-di-gunung-sari-ilir-tadi-malam-21-jiwa-kehilangan-tempat, Tribun Kaltim https://kaltim.tribunnews.com/2025/07/13/viral-momen-mencekam-kebakaran-di-gunung-sari-ilir-balikpapan-si-jago-merah-terangi-langit-malam