Lojikata, Samarinda – Wali Kota Samarinda, Andi Harun, melakukan peninjauan langsung ke beberapa titik kritis rawan banjir di wilayah Samarinda Utara pada Kamis (3/7/2025). Langkah ini bagian dari percepatan program normalisasi dan pembangunan drainase untuk menanggulangi genangan air ekstrem.
Titik Pantauan & Temuan Lapangan
Jalan Padat Karya, Sempaja Timur Terdapat saluran air yang tersumbat akibat bangunan lapangan futsal milik SMK Medika. Wali kota meminta lurah dan camat berkoordinasi agar pihak sekolah membongkar struktur yang menghambat aliran air, serta mempertimbangkan pembebasan lahan rumah warga untuk memperluas saluran. Kolam eks-tambang Diduga berpotensi meluap dan mengancam permukiman di dekatnya, terutama kawasan MBR. Pemerintah daerah akan mengecek status lahan dan meminta BPBD memastikan koordinasi penanggulangan.
Rencana Normalisasi Drainase
Di Jalan Terong 4 RT 37, program normalisasi telah berlangsung, dengan rencana pemasangan turap untuk mengarahkan aliran lancar ke kolam retensi Bengkuring. Di Gang Manunggal RT 40 (Mugirejo, Sungai Pinang), wilayah rendah sering tergenang. Tahun ini akan dibangun drainase sepanjang 250 meter di Jalan Mugirejo. Targetnya kawasan ini bebas banjir pada 2026, meski masih ada potensi genangan minimal.
Langkah Teknis & Sinergi OPD
Rencana jangka pendek termasuk pembongkaran jembatan penghubung DI Panjaitan, Mugirejo dan penataan pipa PDAM. Tahun depan dilanjutkan dengan peningkatan infrastruktur jalan. Wali kota menekankan sinergi antara DPUPR dan Perumdam Tirta Kencana agar perbaikan jalan dan pipa distribusi air bersih dapat berjalan selaras.
Pendanaan & Dukungan Eksternal
Andi Harun menyebut program penanggulangan banjir membutuhkan anggaran sekitar Rp 900 miliar. Karena keterbatasan dana, realisasi dilakukan bertahap dan memerlukan dukungan dari pemerintah provinsi dan pusat. (HTM/LJK)
Sumber: Kaltim Post https://kaltimpost.jawapos.com/samarinda/2386221513/pemkot-samarinda-genjot-penanganan-banjir-ini-lokasi-kritis-yang-ditinjau-andi-harun