Lojikata, Jakarta – Pada kuartal II 2025, Indonesia mencatat pertumbuhan ekonomi sebesar 5,12% (yoy), menjadi salah satu pertumbuhan tercepat dalam beberapa tahun terakhir . Ekonom nasional menyoroti bahwa momentum ini mungkin bersumber dari ‘frontloading’ ekspor serta stimulus fiskal, termasuk insentif langsung kepada masyarakat.
Menurut data IMF, proyeksi pertumbuhan ekonomi tahunan ASEAN per 2025 menunjukkan Indonesia di kisaran 4,7%, Malaysia 4,1%, Singapura 2,0%, dan Thailand 1,8% . Sementara itu, Outlook Bank Dunia memperkirakan pertumbuhan untuk kawasan Asia Pasifik, dengan estimasi 4,0% secara luas, dan untuk negara ASEAN tertentu: Indonesia 4,7%, Malaysia 3,9%, Thailand hanya 1,6%, serta Vietnam 5,8%.
Dalam konteks regional ASEAN, pertumbuhan ekonomi menyeluruh diperkirakan berada di kisaran 3,8% untuk tahun 2025, dengan tekanan dari ketidakpastian global dan tarif perdagangan AS.
Indonesia saat ini menunjukkan performa relatif kuat di antara negara-negara ASEAN, meski terekspos ulang terhadap ketidakpastian global seperti tarif AS dan fluktuasi permintaan ekspor. Pertumbuhan 5,12% Indonesia berada di atas rata-rata ASEAN (~3,8%) dan lebih unggul dibanding Malaysia, Singapura, maupun Thailand; namun masih tertinggal dari performa Vietnam dan Filipina.
Fenomena ini menunjukkan bahwa Indonesia masih bergantung pada stimulus jangka pendek dan dorongan ekspor, indikasi dari pola pertumbuhan yang belum sepenuhnya inklusif atau didorong oleh ekonomi dalam negeri yang kuat. Momentum ini perlu ditindaklanjuti dengan reformasi struktural, investasi produktif, dan perluasan basis manufaktur agar pertumbuhan ekonomi dapat berkelanjutan dan adil. (IN/LJK)
Sumber: CNN Indonesia https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20250805173010-532-1259074/perbandingan-pertumbuhan-ekonomi-indonesia-dengan-negara-asean