Lojikata, Taipei – Pekan akhir Oktober 2024 menjadi saksi bisu kekuatan alam yang luar biasa di Taiwan, saat Topan Kong‑rey melintas dengan kekuatan tak tertahan. Badai besar ini mencuat menjadi topan terbesar dalam tiga dekade, membawa angin kencang hingga 227 km/jam dan curah hujan lebih dari 1,2 meter di daerah pegunungan. Pusat badai mendarat di Taitung, memaksa ribuan orang meninggalkan rumah dan memutus pasokan listrik kepada hampir setengah juta rumah tinggal.
Kerusakan terlihat jelas di jalan kota dan desa pegunungan. Pohon tumbang, tiang listrik rebah dan atap rumah beterbangan. Di Taipei, dua korban tewas tercatat: seorang pria tertimpa tiang listrik dan seorang wanita asal luar negeri meninggal ditempat setelah truk yang dikemudikannya tertimpa pohon . Sedikitnya 515 orang mengalami luka-luka, luka ringan hingga parah, dan sekitar 690 orang terluka secara keseluruhan.
Masyarakat merasakan dampak kekuatan badai hingga ke fondasi kehidupan mereka. Sekolah dan kantor ditutup, penerbangan dan layanan kereta diberhentikan sementara. Di beberapa titik, kebersihan jalan” lumpur dan puing menumpuk, menuntut pergerakan cepat petugas dan sukarelawan.
Salah satu kisah menggetarkan muncul dari Song Zi‑jie, seorang sopir ride‑hailing yang selamat saat sekuntum pohon raksasa menimpa mobilnya di persimpangan Taipei. Ia berhasil keluar tanpa cedera, namun pengalaman itu mengingatkan kembali bahwa nyawa bisa melayang dalam sekejap waktu.
Presiden Lai Ching‑te langsung menyerukan agar masyarakat memperhatikan peringatan intensitas banjir dan angin di daerah mereka. Ia meminta warga untuk menjauhi area pantai dan pegunungan sementara ancaman badai belum sepenuhnya mereda.
Sekalipun topan mereda menjadi badai tropis saat memasuki Selat Taiwan, jejak penghancurannya masih tersisa. Kini fokus dialihkan pada pemulihan dan membangun kesiapan menghadapi badai kritis berikutnya. Infrastruktur yang terdampak, jaringan kelistrikan yang terputus, hingga korban yang kehilangan tempat tinggal menjadi bukti bahwa kekuatan alam bisa menjebol sistem ketika ketahanan sosial dan teknis belum diperkuat.
Topan Kong‑rey bukan hanya ujian meteorologi, tetapi juga panggilan untuk memperkuat sistem mitigasi dan kesiapsiagaan masyarakat. Ketika kekuatan alam memperlihatkan batasnya, maka kesadaran kolektif dan penataan sistem yang adaptif menjadi harta berharga yang harus dipupuk. (IN/LJK)
Sumber: Detik.com https://news.detik.com/internasional/d-7616779/topan-dahsyat-kong-rey-terjang-taiwan-2-orang-tewas-205-terluka/