Lojikata, Samarinda – Di tengah kota-kota besar Indonesia yang penuh hiruk pikuk, ada suara-suara baru yang kini terdengar jelas: suara bola tenis memantul, riuh tawa komunitas, dan kerumunan anak muda dengan raket di tangan. Tahun 2024 menandai titik balik penting bagi tenis di Indonesia, olahraga yang dulu dikenal sebagai arena eksklusif kini sedang menjelma menjadi simbol gaya hidup modern, inklusif, dan komunal.
Popularitas tenis di kalangan generasi muda, khususnya Gen Z, melonjak tajam sepanjang 2024. Influencer dan selebritas lokal, dengan cermat memadukan glamor gaya hidup kota dengan aura kompetitif olahraga, berhasil menanamkan citra baru tenis: bukan lagi sekadar permainan elite, tetapi ekspresi diri yang sehat dan trendi. “Sekarang tenis bukan cuma soal siapa yang paling jago, tapi juga siapa yang paling pede di lapangan,” ujar Clara Wibowo, influencer gaya hidup yang sering membagikan aktivitas tenismya di media sosial. Clara, yang sebelumnya dikenal sebagai model majalah mode, kini lebih sering tampil dengan raket di tangan dan sneakers berdebu, menjadi wajah dari transformasi ini.
Lapangan-lapangan tenis di Jakarta, Surabaya, Bandung, dan Bali mulai direnovasi, dipoles dengan standar baru, lengkap dengan penerangan modern, tribun sederhana, bahkan coffee shop di sudut-sudutnya. Di antara gemerlap renovasi ini, muncul pula komunitas-komunitas baru yang membawa suasana lebih akrab: liga-liga amatir yang digagas lewat WhatsApp, akademi tenis junior di pinggiran kota, hingga kursus daring untuk pemula yang ingin belajar dari rumah. Semua ini menunjukkan bahwa tenis Indonesia sedang membangun pondasi bukan hanya untuk prestasi, tetapi juga untuk kebersamaan.
Tren busana tenis juga ikut berperan dalam mengubah persepsi publik. Sepanjang 2024, gaya athleisure dengan sentuhan retro-modern mendominasi lapangan pakaian tenis menjadi bagian dari pernyataan mode jalanan, memberi nuansa prestisius namun tetap santai. Hal ini menarik perhatian brand-brand lifestyle yang sebelumnya enggan masuk ke ranah olahraga. Mereka kini melihat tenis sebagai pasar yang potensial, tidak hanya untuk perlengkapan olahraga tetapi juga untuk kampanye identitas merek.
Prestasi para atlet nasional seperti Aldila Sutjiadi dan Christopher Rungkat, yang masih konsisten tampil di turnamen internasional sepanjang 2024, menambah energi positif. Nama-nama mereka tak hanya bergema di papan skor tetapi juga di media sosial, menjadi inspirasi bagi generasi muda yang kini mulai percaya bahwa Indonesia punya tempat di kancah dunia.
Melihat semua dinamika ini, 2025 diproyeksikan sebagai tahun akselerasi. Pertumbuhan komunitas diprediksi semakin masif, liga-liga nasional lebih terstruktur, lapangan-lapangan baru dibuka di kota-kota menengah, dan turnamen internasional skala ITF dan Challenger berpotensi lebih sering digelar di tanah air. Tenis diprediksi semakin melekat sebagai gaya hidup yang memadukan kesehatan, status, dan kebersamaan, sebuah perubahan yang sesuai dengan pola pikir masyarakat urban Indonesia yang kian mendambakan komunitas sehat namun tetap bergengsi. (DS/LJK)
Sumber: Indonesia Expat, Tasc Performance – Gambaran Perkembangan Tenis Indonesia 2024 & Proyeksi 2025 (2024–2025)