Lojikata, Jakarta – Ribuan anak di sejumlah daerah di Indonesia dilaporkan terinfeksi virus gondongan atau mumps, penyakit yang disebabkan oleh virus paramyxovirus dan menyerang kelenjar air liur di sekitar leher. Para ahli menyoroti rendahnya cakupan vaksinasi sebagai salah satu pemicu utama merebaknya penyakit ini.
“Kalau sekarang muncul kasus-kasus gondongan, itu artinya cakupan vaksinasinya tidak bagus. Program vaksinasi di daerah tersebut tidak berjalan dengan baik,” ujar Windhu Purnomo, epidemiolog dari Universitas Airlangga, saat diwawancarai BBC News Indonesia, Rabu (30/10).
Berita Terkait
Windhu menjelaskan, gondongan menular melalui percikan air liur dari mulut atau hidung. Penyakit ini sebetulnya dapat dicegah dengan pemberian vaksin MMR (campak, gondongan, rubella). Namun, menurutnya, keengganan sebagian orang tua untuk memvaksin anak menjadi salah satu penyebab kasus kembali bermunculan.
Pemerintah pun angkat bicara. Kepala Biro Komunikasi Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan, Aji Muhawarman, tidak menampik kemungkinan adanya penurunan cakupan vaksinasi. “Kemungkinan [vaksinasi rendah] itu ada. Tapi itu harus dijelaskan berbasis data,” kata Aji.
Wabah ini menjadi peringatan bagi seluruh daerah, termasuk di Kalimantan Timur, agar memperkuat kembali cakupan imunisasi anak dan mengedukasi masyarakat tentang pentingnya vaksinasi demi mencegah penyebaran penyakit menular yang seharusnya bisa dicegah ini. (IN/LJK)
Sumber: BBC News Indonesia https://www.bbc.com/indonesia/articles/cly2kemnggeo